ayobaca.co, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen kuat untuk menerapkan konsep Ekonomi Biru (Blue Economy) pada sektor kelautan dan perikanan. Konsep ini bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa Ekonomi Biru merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memiliki lima program prioritas, yaitu penambahan luas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut, pesisir, dan darat yang ramah lingkungan, pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengelolaan sampah plastik di laut.
“Program-program ini sejalan dengan visi Kukar Idaman yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026, yaitu meningkatkan produksi perikanan dan budidaya ikan,” ujar Muslik.
Untuk mencapai visi tersebut, DKP Kukar telah menyusun dua program prioritas, yaitu Program Nelayanku Hebat yang ditujukan bagi nelayan tangkap di perairan laut, dan Program Ikanku Lestari yang berfokus pada budidaya ikan agar mandiri dalam pakan dan benih.
“Pengembangan budidaya ikan ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan benih dari luar Kukar,” jelas Muslik.
Upaya ini melibatkan optimalisasi Unit Pembenihan Rakyat (UPR) agar kebutuhan benih terpenuhi. Selain itu, DKP Kukar juga memberikan fasilitas bagi 25 ribu nelayan dan pembudidaya ikan berupa sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi dan pemasaran hasil ikan.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Kukar optimis dapat mencapai kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sektor perikanan. Ekonomi Biru diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor kelautan dan perikanan, seperti overfishing, kerusakan lingkungan, dan kemiskinan nelayan.
“Kami yakin bahwa dengan menerapkan konsep Ekonomi Biru, sektor kelautan dan perikanan Kukar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Muslik.
(ADV/DKP KUKAR)