ayobaca.co, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan ruang laut dan kawasan konservasi secara berkelanjutan. Mereka menekankan pentingnya aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya dalam setiap langkah pengelolaan.
Pengelolaan potensi laut di Kaltim menjadi fokus utama DKP Kukar. Wilayah ini dikenal dengan keanekaragaman ekosistemnya, termasuk mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan mamalia laut, serta biota langka lainnya. DKP Kukar memiliki kewenangan penuh dalam zonasi pengelolaan wilayah pesisir, kawasan konservasi, serta pemberdayaan masyarakat pesisir.
Menurut Muslik, pengelolaan kawasan konservasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan pendekatan yang efektif untuk menjaga kelestarian ekosistem. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Kabupaten Kukar memiliki potensi sumber daya laut dan pesisir yang cukup tinggi, dengan keanekaragaman ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan mamalia laut, termasuk beberapa biota langka lainnya.” ucapnya.
DKP Kukar juga aktif dalam penertiban status hukum dan perizinan terkait pemanfaatan ruang laut. Ini termasuk pemukiman di atas air dan alat tangkap ikan nelayan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kami berharap, upaya-upaya yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir,” kata Muslik.
Melalui pengelolaan berkelanjutan dan penertiban yang dilakukan, DKP Kukar berusaha memastikan bahwa semua aktivitas di wilayah pesisir dan laut tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga tidak merusak lingkungan. Ini adalah langkah penting untuk melindungi sumber daya alam yang ada dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
“Kami juga ingin menjaga kekayaan sumber daya laut dan pesisir yang kita miliki.”pungkasnya.
(ADV/DKP KUKAR)