ayobaca.co, Tenggarong – UMKM Salipah yang terletak di Tenggarong, telah menjadi sorotan di pasar kuliner lokal. Dengan menciptakan kue-kue tradisional yang menggunakan bahan alami, seperti Bolu Beras Gula Merah dan Bingkak Kentang, Salipah berhasil menarik perhatian banyak pembeli yang mencari camilan unik dan lezat.
Berawal dari kecintaannya terhadap kuliner, Salipah memutuskan untuk mencoba membuat kue sendiri setelah merasa puas dengan citarasa kue tradisional yang ada di pasaran. Ia kemudian mulai mempelajari cara pembuatan kue tradisional yang menggunakan bahan alami seperti gula aren dan kentang segar. Setelah berhasil menguasai resep, Salipah mulai membuat kue-kue tersebut dan menawarkan kepada teman-temannya, yang langsung terkesan dengan cita rasanya.
“Dulu saya suka makan kue, kemudian saya belajar untuk bisa membuatnya sendiri. Prinsip saya, kalau saya suka makan, saya harus bisa bikin sendiri,” kata Salipah dengan antusias. Teman-teman yang mencicipi kue-kue buatannya pun memberi respons positif dan mulai memesan lebih banyak. Hal ini menjadi titik awal berkembangnya usaha yang kini dikenal luas oleh masyarakat Tenggarong.
Tidak hanya berkutat pada rasa, Salipah juga memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakannya. Salah satu produk unggulannya adalah Bolu Beras Gula Merah, yang menggunakan gula aren asli, yang memberikan cita rasa yang lebih khas dan alami dibandingkan dengan gula pasir. “Bolu Beras Gula Merah yang saya buat menggunakan gula aren asli, tidak bercampur dengan gula pasir, jadi aroma dan rasanya lebih khas dan alami,” jelasnya.
Selain itu, Bingkak Kentang yang ditawarkan Salipah juga memiliki keunikan tersendiri. Dengan bahan utama kentang yang dimasak bersama susu, Bingkak Kentang memiliki rasa gurih dan creamy yang sangat digemari oleh konsumen. Produk ini menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang mencari camilan tradisional dengan rasa yang berbeda.
Harga yang ditawarkan untuk kedua produk tersebut juga sangat terjangkau, yakni Bolu Beras Gula Merah seharga Rp 10.000 per kotak dan Bingkak Kentang hanya Rp 5.000 per porsi. Dengan harga yang ramah di kantong, banyak pelanggan yang merasa puas dengan kualitas dan rasa yang ditawarkan.
“Produk saya mulai banyak pesanan, karena sudah banyak yang mengenal dan menyukai rasanya,” ujar Salipah. Produk-produk yang ia tawarkan kini mulai banyak dipromosikan secara online melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Keberadaan media sosial mempermudah Salipah dalam menjangkau konsumen yang lebih luas.
Harapan Salipah ke depan adalah untuk memperluas usahanya dan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat. “Semoga UMKM ini bisa lebih baik lagi, semakin berkembang, dan tentunya bisa memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat,” ungkapnya penuh harapan.
Dengan komitmen terhadap kualitas dan rasa, produk UMKM Salipah kini semakin dicari dan menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati camilan tradisional yang enak dan berkualitas.
ADV/UMKM KUKAR