ayobaca.co, TENGGARONG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) terus bekerja keras untuk menanggulangi masalah stunting di wilayahnya. Sebagai langkah konkret, DP2KB membentuk sebanyak 477 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan bekerja langsung di tingkat desa dan kelurahan untuk mendampingi keluarga berisiko.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP2KB Kukar, Sri Lindawati, mengatakan bahwa TPK memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan kepada keluarga, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. “Kami sudah menugaskan lebih dari 1.300 anggota tim untuk memberikan bimbingan dan pemantauan langsung kepada keluarga-keluarga berisiko,” ujar Sri.
TPK berfungsi untuk memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat, pentingnya pemeriksaan kehamilan, serta pemantauan tumbuh kembang anak-anak untuk mencegah terjadinya stunting. Fokus utama mereka adalah ibu hamil yang berusia terlalu muda atau terlalu tua, serta ibu yang memiliki jarak kehamilan yang terlalu rapat.
“Tim ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga membantu keluarga yang membutuhkan akses ke layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan berkala di fasilitas kesehatan terdekat,” lanjut Sri.
Selain itu, TPK juga membantu pemantauan asupan gizi anak-anak di bawah lima tahun. Tim pendamping memberikan arahan mengenai pola makan sehat, pengenalan makanan bergizi, dan pentingnya ASI eksklusif.
“Melalui pendampingan yang intensif di lapangan, kami berharap dapat menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kukar,” tutup Sri Lindawati. (*)
Adv/Diskominfo Kukar