PT REA Kaltim Plantations Luncurkan Program SPACE, Serahkan Sertifikat STDB-SPPL untuk Petani di Kutai Kartanegara

ayobaca.co, Kutai Kartanegara – PT REA Kaltim Plantations (REA) meluncurkan Program Smallholder Partnership AcCEleration (SPACE) sekaligus menyerahkan sertifikat STDB dan SPPL kepada para petani swadaya di bawah Program Smallholder Inclusion for Ethical Sourcing (SHINES) pada 10 Oktober 2025.

Acara yang digelar di Gedung Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut ini dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, perwakilan Dinas Perkebunan, Dinas Koperasi dan UKM, para camat, kepala desa, koperasi, serta kelompok tani dari berbagai wilayah sekitar.

Program SPACE menjadi langkah baru REA dalam memperkuat kemitraan yang berkelanjutan antara petani, koperasi, dan desa. Program ini fokus pada empat hal utama: meningkatkan inklusi petani, kesejahteraan, ekonomi desa, serta menjaga kelestarian hutan.

Di tahap awal, program melibatkan Desa Kembang Janggut, Koperasi Merah Putih, dan lebih dari 100 petani. Mereka akan mendapatkan manfaat berupa mekanisme pembayaran yang lebih cepat, pelatihan praktik budidaya sawit berkelanjutan, dukungan teknis untuk peremajaan tanaman, dan kesempatan tanam ulang di lahan legal non-hutan.

“SPACE bukan sekadar program, tapi cara baru kami bekerja bersama petani dan masyarakat,” ujar Luke Robinow, Presiden Direktur REA. “Kami ingin petani menjadi mitra sejajar dalam membangun masa depan yang lebih baik.”

Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan tiga Nota Kesepahaman (MoU) antara perwakilan desa, koperasi, dan petani dengan pihak REA sebagai bentuk komitmen bersama membangun rantai pasok sawit yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain meluncurkan SPACE, REA juga menandai capaian penting dari Program SHINES yang telah berjalan sejak Oktober 2024. Program ini telah bermitra dengan lima koperasi di wilayah Kutai Kartanegara, yaitu Koperasi Perkebunan Belayan Sejahtera, Bina Wana Sejahtera, Gotong Royong, Karya Peno’on, dan Tunas Harapan.

Hingga saat ini, 173 petani telah mengajukan STDB, 105 e-STDB diterbitkan oleh Dinas Perkebunan, dan 59 SPPL telah difasilitasi. REA juga mendukung sertifikasi RSPO bagi 103 petani dengan total area 279,6 hektare, serta persiapan kepatuhan EUDR bagi 256 petani dengan total 1.016,94 hektare.

Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri mengapresiasi langkah ini.
“Bagi petani, STDB dan SPPL bukan sekadar dokumen administratif, tapi bukti legalitas dan pintu menuju pasar global,” ujarnya. “Kolaborasi antara petani, koperasi, pemerintah, dan REA memastikan sawit dari Kutai Kartanegara diakui sebagai sawit yang legal dan berkelanjutan.”

Salah satu petani, Erwinsyah K., juga mengaku bangga.

“Dulu kami khawatir hasil panen tak diterima pembeli karena status lahan belum jelas. Sekarang, dengan STDB dan SPPL, kami punya legalitas dan rasa percaya diri baru,” katanya.

Kepala Desa Kembang Janggut, Ardiansyah, menilai kehadiran program ini membawa dampak nyata bagi masyarakat.

“Dengan dukungan SHINES dan SPACE, petani belajar mengelola lahan secara bertanggung jawab dan memenuhi standar internasional. Ini membuat kami bangga, karena sawit dari desa kami kini punya pengakuan global,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Bremen Yong, Group Chief Sustainability Officer REA, menyebut bahwa kedua program ini saling melengkapi.

“SPACE memberikan dukungan praktis seperti pembayaran cepat dan bantuan peremajaan, sementara SHINES membantu petani memenuhi aspek legal dan lingkungan. Keduanya menciptakan perubahan nyata dan memberi stabilitas ekonomi bagi petani,” jelasnya.

Peluncuran Program SPACE dan keberhasilan SHINES merupakan bagian dari pilar Empowering Livelihoods (Pemberdayaan Mata Pencaharian) dalam strategi keberlanjutan REA, bersama tiga pilar lainnya: Sustainable Development, Climate Action, dan Forest Conservation.

Melalui inisiatif ini, REA berkomitmen memperkuat kesejahteraan petani, pembangunan desa, dan perlindungan lingkungan, sekaligus membangun rantai pasok sawit yang lebih berkelanjutan di masa depan.

PT REA Kaltim Plantations (REA) merupakan produsen minyak sawit yang berkomitmen terhadap produksi berkelanjutan dan inklusif sejak berdiri pada 1991. Sebagai anak perusahaan REA Holdings PLC yang terdaftar di London Stock Exchange, REA beroperasi di Kalimantan Timur dan melestarikan sekitar 18.000 hektare kawasan hutan dan area lindung.

REA telah tersertifikasi RSPO sejak 2011, dengan seluruh pabrik dan perkebunannya tersertifikasi penuh pada 2025. Di bawah standar nasional ISPO, 100% pabrik dan 93,3% kebun telah bersertifikat, dengan proses menuju kepatuhan penuh yang terus berjalan.

Perusahaan juga memiliki dua fasilitas penangkapan gas metana yang menyuplai listrik untuk operasional dan perumahan karyawan, bahkan hingga ke desa-desa sekitar wilayah operasional.

Dengan prinsip berkelanjutan, REA terus berupaya menciptakan masa depan yang seimbang antara kemajuan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.(danny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *