
ayobaca.co, Kukar – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali geliat seni budaya di tingkat kecamatan dan desa melalui program festival seni bergilir yang dirancang secara khusus. Program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pelaku seni lokal agar mendapat ruang tampil yang layak serta memperkuat sektor ekonomi kreatif di Kukar.
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa ide festival bergilir lahir dari arahan Bupati dan Wakil Bupati Kukar yang menginginkan seluruh potensi seni di daerah mendapat perhatian serius dan kesempatan yang setara.
“Selama ini banyak seniman dan kelompok seni di desa hanya tampil di acara kecil dan terbatas. Dengan festival ini, mereka bisa naik ke panggung yang lebih besar dan mendapat pengakuan,” ujar Arianto saat ditemui di kantor Dispar, Rabu (2/7/2025).
Menurut Arianto, program ini tak hanya bertujuan untuk hiburan semata, tapi juga sebagai media pembinaan dan pengembangan kapasitas para pelaku seni. Dispar menyediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari tempat panggung yang layak, pelatihan teknis, hingga promosi acara secara masif untuk menarik pengunjung.
“Salah satu contohnya adalah grup musik dari Desa Melintang yang baru pertama kali tampil di publik besar lewat festival yang kami fasilitasi. Mereka sangat antusias dan ini memotivasi mereka untuk terus berkarya,” tambahnya.
Festival ini dijadwalkan bergilir di 20 kecamatan yang tersebar di Kutai Kartanegara. Setiap bulan, minimal satu festival akan digelar dengan melibatkan berbagai seni lokal seperti musik tradisional, tari, seni lukis, teater, hingga pertunjukan seni modern.
“Rencananya, festival pertama akan berlangsung di Kecamatan Loa Janan awal Juli 2025. Kami berharap ini menjadi momentum kebangkitan seni di desa,” kata Arianto.
Selain itu, Dispar juga mengajak komunitas seni, kelompok budaya, dan pelaku ekonomi kreatif untuk berkolaborasi dalam setiap festival agar tercipta ekosistem seni yang hidup dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa seni bukan hanya menjadi hiburan, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan dan pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal,” terang Arianto.
Program ini juga diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kukar sekaligus menarik minat wisatawan, baik lokal maupun nasional, untuk datang dan menikmati keunikan seni yang ada di setiap kecamatan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Dispar Kukar optimistis festival seni bergilir ini mampu menjadi tonggak baru kebangkitan budaya dan kreativitas masyarakat hingga pelosok desa di Kutai Kartanegara. (Adv/Dispar Kukar)
