ayobaca.co, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar baru-baru ini menyelesaikan pembangunan balai benih udang di Muara Badak. Kepala DKP, Muslik, menyebutkan bahwa fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan produksi udang windu yang memiliki potensi ekonomi tinggi.
Muslik menjelaskan bahwa budidaya udang windu menawarkan keuntungan besar. Dalam sekali panen, pembudidaya bisa meraup puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada luas tambak yang dikelola.
Potensi Ekonomi Udang Windu
Udang windu tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga memiliki keunggulan ekologis. Budidaya udang ini berkontribusi pada keseimbangan alam hutan bakau. Keunggulan ini juga meningkatkan daya tarik udang windu di pasar global.
“Budidaya udang windu Delta Mahakam sangat ramah lingkungan dan laku keras di Eropa. Ini juga mendukung devisa pajak ekspor negara,” ujar Muslik.
Dampak Positif terhadap Ekspor
Muslik menambahkan bahwa budidaya udang windu yang berkelanjutan telah memberikan dampak positif pada pendapatan negara dari pajak ekspor. Keberhasilan budidaya ini membantu meningkatkan devisa negara.
“Kami berkomitmen untuk mendukung budidaya udang windu yang ramah lingkungan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan perekonomian daerah sekaligus mendukung pasar internasional,” kata Muslik.
Dengan pembangunan balai benih udang dan komitmen terhadap budidaya berkelanjutan, DKP Kukar berupaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan para pembudidaya udang di Muara Badak. Inisiatif ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang signifikan serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan perekonomian negara.
(ADV/DKP KUKAR)
