DPMD Kukar Tingkatkan Kapasitas Pengurus Koperasi lewat Pelatihan dan Pendataan Lahan

Pelatihan Kapasitas KDKMP Kukar.

Ayobaca.co, Tenggarong – Dalam upaya memperkuat koperasi desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dengan tema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2025”.

Acara ini digelar di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Kamis (13/11/2025).

Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji’i, menekankan pentingnya pemetaan lahan desa sebagai dasar pengembangan koperasi dan pengisian data ke aplikasi Kementerian Dalam Negeri.

“Kita ini kan bagi-bagi tugas, ya. Dari 13 kementerian itu, kami dari DPMD sedang mendorong 193 desa dan 44 kelurahan untuk melakukan pemetaan lahan. Kami mendapat kepercayaan dari Pak Sekda untuk segera mengisi aplikasi dari Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.

Menurutnya, proses pengisian data sebagian besar berjalan lancar dengan pendampingan intensif, meski beberapa desa menghadapi kendala teknis.

“Alhamdulillah, hanya beberapa desa yang belum mengisi, itu pun karena kendala teknis seperti lupa kata sandi. Secara umum, prosesnya berjalan lancar karena kami terus memandu mereka dalam pengisian aplikasi,” ujarnya.

Pelatihan juga diarahkan untuk membekali pengurus koperasi dengan keterampilan pengelolaan administrasi dan organisasi, termasuk penentuan prioritas kegiatan usaha.

“Masih banyak pengurus yang belum memahami secara teknis cara mengelola koperasi. Jadi pelatihan seperti ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas mereka. Soal kegiatan usaha atau membuka gerai bisa disesuaikan dengan koperasi yang sudah ada. Namun yang utama adalah memastikan iuran pokok dan wajib anggota berjalan terlebih dahulu,” terangnya.

Pemerintah siap memberikan dukungan hingga Rp3 miliar bagi koperasi yang aktif. Dari pemetaan awal, 30 persen desa dan kelurahan telah memenuhi standar luas lahan 1.000 meter persegi, dan DPMD terus memacu seluruh desa agar data terisi sesuai kondisi lapangan.

“Tidak semua desa punya lahan 1.000 meter persegi. Ada yang hanya 50 x 70 meter, tapi tetap kami dorong agar mengisi data apa adanya. Targetnya, seluruh proses pengisian data ini bisa selesai pada bulan November,” pungkasnya. (adv/dpmd kukar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *