Ayobaca.co, Tenggarong – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengungkapkan bahwa salah satu alasan mengapa Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di Kukar tidak berjalan optimal adalah banyaknya bantuan teknologi yang diterima oleh masyarakat. Saat ini, jumlah Posyantek di Kukar diketahui hanya ada 58 unit.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa bantuan teknologi yang diberikan kepada petani, nelayan, dan pelaku UMKM mempengaruhi minimnya aktivitas Posyantek.
“Karena di Kukar masyarakatnya termanjakan dengan anggaran yang besar. Sehingga, kegiatan-kegiatan masyarakat itu sudah dibantu pemerintah,” ujar Arianto, Senin (4/5/25).
Contoh nyata, menurut Arianto, adalah para petani di Kukar yang telah menerima berbagai peralatan teknologi canggih dari Pemkab Kukar, seperti traktor, eksa mini, dan mesin panen.
Arianto menambahkan, Posyantek diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk bertukar pikiran dan menciptakan teknologi baru yang dapat mempermudah pekerjaan mereka.
Namun, dengan banyaknya peralatan modern yang sudah diberikan, perhatian terhadap Posyantek pun sedikit berkurang.
“Tetapikan di Kukar sudah banyak peralatan yang modern. Jadi agak kurang diperhatikan Posyantek ini untuk menciptakan teknologi,” lanjutnya.
Meski begitu, pihak DPMD Kukar terus mendorong agar Posyantek tetap berfungsi aktif sebagai sarana untuk menyalurkan minat dan bakat masyarakat dalam menciptakan teknologi lokal yang lebih maju.
“Tapi, kalau bicara Kukar ini. Petani, nelayan, pelaku UMKM rata-rata bantuannya sudah maksimal (dari Pemkab Kukar),” tutup Arianto. (adv/dpmd kukar)