ayobaca.co, Kukar – Di tengah ketergantungan ekonomi terhadap sektor sumber daya alam tak terbarukan seperti batu bara dan migas, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengambil langkah strategis dengan memperkuat sektor pertanian.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa pertanian dalam arti luas kini menjadi tulang punggung ekonomi daerah yang diarahkan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Edi menyebut bahwa Kukar menyumbang porsi besar terhadap kebutuhan pangan di Kalimantan Timur, khususnya untuk komoditas beras, hortikultura, perikanan, dan peternakan.
“Statistik menunjukkan bahwa kebutuhan beras di Provinsi Kaltim 42 persen itu berada di Kukar, begitu pula dengan pertanian Hortik dan di sektor Perikanan dan Peternakan,” ujar Edi.
Kebijakan ini kemudian dituangkan secara resmi dalam dokumen RPJMD Kukar melalui visi “Kukar Idaman”, yang salah satu fokus utamanya adalah penguatan sektor pertanian.
“Maka dari itulah Pemkab Kukar membuat desain kebijakan ‘Kukar Idaman’ yang sudah ditetapkan dalam RPJMD No.6/2021, salah satunya adalah sektor pertanian dalam arti luas yang menjadi prioritas,” jelasnya.
Tak kurang dari 70 persen masyarakat Kukar menggantungkan hidupnya dari aktivitas pertanian dalam arti luas. Data ini turut memperkuat arah kebijakan pembangunan daerah.
“Mengapa itu ditetapkan, jelas Edi karena melihat dari data yang juga menunjukkan sekitar 70 sekian persen masyarakat Kukar berada di sektor pertanian dalam arti luas ini yang melatarbelakanginya,” lanjutnya.
Sebagai bukti nyata, Kukar juga konsisten meraih penghargaan Panji Pembangunan dari Pemprov Kaltim selama tiga tahun berturut-turut untuk kategori pertanian dan pangan.
“Sehingga Kabupaten Kukar 3 tahun berturut-turut mendapat Panji Pembangunan di bidang Sektor Pertanian yang Hortik dan juga Sektor Pangan, dan inilah salah satu indikator bahwa Program Pangan di Kukar berjalan dengan baik,” pungkas Edi.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana Kukar secara serius membangun kemandirian ekonomi jangka panjang dengan bertumpu pada potensi lokal dan ketahanan pangan. (adv/yh)