ayobaca.co, Tenggarong – Produksi ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik, mengungkapkan hal ini . Namun, ia mengakui peningkatan produksi ikan tangkap belum signifikan.
“Peningkatan produksi ikan tangkap tidak terlalu signifikan. Karena itu, kami berupaya memfasilitasi nelayan agar bisa melaut lebih jauh, di atas 4 mil,” jelas Muslik.
Sebelumnya, wilayah tangkap nelayan Kukar terbatas hingga 4 mil dari pantai. Kini, dengan perluasan kewenangan provinsi hingga 12 mil, DKP Kukar tetap berkomitmen membina nelayan agar dapat memanfaatkan wilayah tangkap yang lebih luas.
DKP Kukar menargetkan bantuan fasilitas melaut bagi 25 ribu nelayan dan pembudidaya ikan. Program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2020-2025 untuk meningkatkan produksi dan akses pemasaran ikan.
Selain mendorong penangkapan ikan, DKP Kukar juga fokus pada budi daya ikan. Muslik menilai budi daya lebih terkontrol dan tidak tergantung musim, sehingga dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan di pasar.
“Budi daya memungkinkan kita mengendalikan pasokan ikan. Ini penting karena kelebihan pasokan dapat menyebabkan harga ikan turun drastis,” ujar Muslik.
Loa Kulu menjadi sentra budi daya ikan air tawar di Kukar, terutama di bantaran Sungai Mahakam. Pemanfaatan bantaran sungai ini telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kukar. DKP Kukar juga mendorong pembentukan kampung khusus budi daya ikan air tawar di Loa Kulu dan Loa Janan.
“Kami telah melakukan pembinaan terhadap para pembudidaya ikan di sepanjang Sungai Mahakam, terutama di Loa Kulu dan Loa Janan. Kami berharap dua kecamatan ini dapat menjadi contoh dalam pengembangan budi daya ikan air tawar,” tutup Muslik.
(ADV/DKP KUKAR)