ayobaca.co, Tenggarong – Di tengah arus globalisasi yang kian deras, tradisi minum jamu yang sudah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia perlahan mulai terpinggirkan, terutama di kalangan generasi muda. Namun, Jamu Nhia Fatiyan asal Kota Tenggarong, sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jamu yang didirikan oleh Nia Sari, berusaha untuk menghidupkan kembali kecintaan terhadap jamu dengan inovasi baru yang cocok dengan gaya hidup kekinian.
Menurut Nia Sari, ide untuk mendirikan Jamu Nhia Fatiyan bermula dari keprihatinannya terhadap semakin berkurangnya minat masyarakat, khususnya kaum milenial dan generasi Z, terhadap minuman tradisional ini.
“Saya merasa bahwa jamu, sebagai warisan budaya yang kaya manfaat, mulai terlupakan. Generasi muda lebih mengenal minuman berkafein, sementara jamu yang segar, asam, dan manis mulai dianggap kurang menarik,” ujar Nia.
Dari situ, Nia pun memiliki cita-cita untuk membawa kembali jamu ke dalam kehidupan sehari-hari kaum muda.
“Saya ingin jamu tidak hanya dianggap sebagai minuman tradisional, tapi juga sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang mudah diakses. Dengan jamu praktis yang bisa dinikmati kapan saja, saya berharap dapat menarik perhatian generasi muda untuk kembali mencintai minuman warisan ini,” ungkapnya.
Salah satu keunggulan utama dari Jamu Nhia Fatiyan adalah fokus pada manfaat kesehatan, terutama untuk wanita. Jamu yang ditawarkan tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pada organ intim wanita, masuk angin, maag, hingga ambeien.
“Kami mengolah jamu dengan bahan-bahan alami yang terbukti efektif untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengatasi keluhan-keluhan umum. Produk kami sangat cocok untuk membantu pemulihan setelah melahirkan dan membersihkan darah nifas,” kata Nia.
Selain itu, harga yang terjangkau, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000, menjadikan produk ini semakin menarik bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin menikmati manfaat jamu tanpa perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Dengan harga yang bersahabat, Nia berharap lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaat kesehatan dari jamu.
Salah satu tantangan yang dihadapi Jamu Nhia Fatiyan adalah masih adanya stigma negatif terhadap jamu, terutama di kalangan generasi muda yang menganggap rasanya pahit atau sulit dikonsumsi. Namun, Nia terus berinovasi untuk membuat jamu lebih praktis dan enak untuk dikonsumsi.
“Kami ingin mengubah pandangan masyarakat tentang jamu. Dengan rasa yang lebih segar, tidak pahit, dan kemasan yang praktis, saya ingin menjadikan jamu sebagai pilihan minuman sehat yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja,” tuturnya.
Selain mengubah rasa, Nia juga aktif mempromosikan manfaat jamu melalui berbagai platform media sosial dan acara, agar semakin banyak orang yang memahami bahwa jamu bukan hanya tentang rasa, tetapi juga manfaat kesehatan yang luar biasa.
“Misalnya, saat seseorang mengalami nyeri haid, maag, atau masuk angin, tidak selalu harus bergantung pada obat-obatan kimia. Jamu yang diolah dengan baik dan benar juga bisa menjadi solusi alami yang efektif,” tambahnya.
Untuk Anda yang ingin mencoba Jamu Nhia Fatiyan, produk ini tersedia dengan harga terjangkau melalui pemesanan langsung via WhatsApp di +62 813-5246-6250 atau melalui Instagram di @jamunhiafatiyan. Nia juga memastikan bahwa produk jamu mereka bisa dinikmati dengan mudah, baik melalui pengantaran atau pesan antar menggunakan aplikasi seperti Grab dan GoFood.
ADV/UMKM KUKAR