Kukar Susun RIP Kehati 2025-2029, Tegaskan Komitmen Lindungi Biodiversitas

ayobaca.co, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), resmi memulai penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (RIP Kehati) Kabupaten Kukar tahun 2025 – 2029. Kick-off meeting digelar di ruang Bengkirai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Kamis (17/7/2025), dan dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono.

Kegiatan ini turut dihadiri Asisten I Setdakab Kukar Akhmad Taufik Hidayat, Sekretaris DLHK Kukar M. Taufik, serta para pemangku kepentingan dari berbagai unsur pemerintah pusat, provinsi, perguruan tinggi, LSM, dan tenaga ahli di bidang biodiversitas.

Dalam sambutan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri yang dibacakan oleh Sekda Kukar, disampaikan bahwa penyusunan RIP Kehati bertujuan menyamakan persepsi antar pihak terkait, menjelaskan ruang lingkup dan tahapan penyusunan dokumen, serta mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi dasar secara partisipatif dan berbasis eviden.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan ini,” ucap Aulia Rahman Basri.

Bupati Kukar juga menegaskan bahwa Kukar merupakan salah satu wilayah dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di Kalimantan Timur, wilayah ini memiliki sedikitnya 15 tipe ekosistem utama, mulai dari hutan tropis dataran rendah, hutan rawa gambut, kawasan riparian Sungai Mahakam, hingga ekosistem mangrove dan danau paparan banjir.

Berdasarkan Profil Kehati Kukar tahun 2021, tercatat terdapat 309 jenis flora dan 205 jenis satwa liar, termasuk spesies endemik dan dilindungi seperti orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus morio), pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), bekantan (Nasalis larvatus), rangkong badak, serta berbagai jenis anggrek hutan.

Selain daratan, potensi kehati perairan Kukar juga menjadi sorotan. Kawasan Danau Kaskade Mahakam yang meliputi Danau Semayang, Melintang, dan Jempang dikenal sebagai sistem danau paparan banjir yang sangat dinamis dan produktif.

“Studi DLHK Provinsi Kaltim tahun 2022 mencatat keberadaan 86 spesies ikan air tawar, 125 spesies burung, serta ratusan jenis tumbuhan air dan riparian yang mendukung ekologi dan ekonomi masyarakat sekitar,” terang Aulia.

Sementara itu, dalam paparan teknisnya, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLHK Kukar Yudiarta, menjelaskan bahwa RIP Kehati Kukar disusun agar sejalan dengan RPJMD 2025–2029 dan kebijakan nasional seperti Inpres No. 1 Tahun 2023 serta dokumen Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP).

“Selama ini keanekaragaman hayati sering tidak muncul dalam dokumen perencanaan, ini menjadi kritik besar. Padahal kita hidup di salah satu kawasan megabiodiversity dunia,” ujarnya.

Penyusunan RIP Kehati ditargetkan rampung paling lambat Desember 2025, sehingga dapat segera diintegrasikan dalam perencanaan dan penganggaran daerah.

Menutup kegiatan, seluruh peserta menyepakati bahwa RIP Kehati Kukar tidak hanya menjadi dokumen administratif, tetapi harus menjadi dokumen hidup sebagai acuan nyata dalam perlindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan biodiversitas secara berkelanjutan di Kabupaten Kukar.

Penulis : Rahmiatul Daniansyah
Editor : Lutfi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *