ayobaca.co, Kukar – Noer Asyiah Achmad, seorang ibu tunggal yang penuh semangat, berhasil membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Nasi Kepal Noer. Dengan tekad kuat, Noer menghidupi empat anak sambil menjalankan usaha kuliner yang kini semakin digemari di Tenggarong. Berawal dari kecintaannya pada dunia masak, ia memutuskan untuk membuka usaha nasi kepal yang kini menjadi pilihan favorit bagi banyak kalangan.
“Saya seorang single mom, harus berjuang untuk menghidupi empat anak. Kebetulan saya juga sangat suka memasak, jadi saya berpikir, kenapa tidak mencoba membuka usaha kuliner yang bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga,” cerita Noer, menjelaskan latar belakang pendirian usahanya.
Keunggulan utama dari Nasi Kepal Noer adalah harga yang sangat terjangkau, memungkinkan berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja, untuk menikmati makanan praktis yang lezat tanpa khawatir soal biaya. Dengan harga mulai dari Rp6.000 hingga Rp10.000, nasi kepal buatan Noer berhasil menarik perhatian konsumen.
“Alhamdulillah, banyak yang suka dengan produk kami. Katanya sih, rasanya enak dan porsinya pas. Harga yang terjangkau menjadi daya tarik utama,” ungkap Noer dengan bangga.
Tak hanya rasa yang disukai, kecepatan penjualan juga menjadi indikator suksesnya usaha ini. Nasi Kepal Noer sering kali terjual habis dalam waktu singkat, bahkan dalam dua jam saja, 12 kg nasi kepal bisa habis.
“Alhamdulillah, produk kami sering laris manis. Kadang dalam dua jam saja, 12 kg nasi kepal habis ludes. Bahkan masih banyak yang datang mencari, tapi sudah habis,” kata Noer, menceritakan kesuksesannya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kualitas produk yang konsisten dan pelayanan yang ramah, yang membuat pelanggan terus datang dan kembali lagi. Nasi kepal yang praktis dan mengenyangkan ini semakin populer, terutama di kalangan mereka yang mencari makanan cepat saji dengan cita rasa khas.
Meskipun sudah memiliki sistem penjualan yang lancar, Noer masih memiliki impian besar untuk masa depan Nasi Kepal Noer. Salah satu cita-cita terbesarnya adalah memiliki lapak atau tempat usaha sendiri, yang tidak perlu lagi disewa.
“Harapan saya ke depan, semoga bisa memiliki lapak sendiri, jadi tidak perlu lagi sewa tempat. Saya ingin usaha ini bisa berkembang lebih besar lagi dan terus memberi manfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar,” ujar Noer, dengan penuh harapan.
Dengan semangat juang yang tinggi, Noer Asyiah Achmad terus mengembangkan usaha kuliner yang ia bangun, sambil tetap memberikan perhatian penuh kepada keluarga. Ia berharap, Nasi Kepal Noer tidak hanya bermanfaat bagi keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan membuka peluang kerja bagi masyarakat di masa depan.
Usaha ini menjadi bukti bahwa dengan tekad dan semangat, keterbatasan tidak akan menghalangi seseorang untuk meraih kesuksesan. Ke depannya, Noer berharap Nasi Kepal Noer dapat terus berkembang dan mewujudkan impiannya untuk memiliki lapak sendiri yang lebih permanen, serta menjadi lebih besar lagi.
ADV/UMKM KUKAR