ayobaca.co, Samarinda – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi sejumlah tantangan dalam sektor pendidikan. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan, tercatat 11.911 ribu anak di Kukar yang telah lulus SD tetapi tidak melanjutkan ke SMP.
Selain itu, diketahui sekitar 2.400 ribu anak lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke SMA, dan sebanyak 3.258 ribu siswa putus sekolah. Bahkan, sekitar 6.000 ribu anak di Kukar belum pernah bersekolah sama sekali.
Pasangan calon Bupati (Cabub) dan Wakil Bupati (Wabub) Kukar nomor urut 3 ini, Dendi Suyadi dan Alif Turiadi menyatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pendidikan gratis menjadi solusinya.
“APBD kita cukup untuk mewujudkan pendidikan gratis mulai dari TK, SD, dan SMP yang menjadi tanggung jawab Kabupaten,” ujar Dendi, saat menjawab pertanyaan saat debat Cabub dan Wabub Kukar di Hotel Puri Senyiur. Senin (11/11/2024) malam.
Dendi menegaskan bahwa anggaran daerah harus digunakan secara optimal untuk mendukung kebijakan pendidikan. Menurutnya, angka 20% dari APBD harus benar-benar dialokasikan untuk pendidikan.
Sehingga dapat menopang biaya pendidikan yang akan secara geratis mulai dari seragam sekolah, sepatu, buku, dan tas. Selain itu, insentif untuk guru dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang masih banyak kekurangan juga menjadi prioritas.
“Jika pendidikan gratis ini tidak dilaksanakan, itu bukan Kutai Kartanegara namanya,” terangnya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kukar secara keseluruhan. (*)