Pokdarwis Kukar Dibekali Sertifikasi Demi Dongkrak Daya Saing Wisata

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dispar Kukar, Ridha Fatrianta

ayobaca.co, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus mendorong profesionalisme sektor wisata dengan membekali Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha lokal dengan pelatihan serta sertifikasi resmi.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pembangunan pariwisata berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan, kebersihan, dan daya tarik destinasi di berbagai wilayah Kukar.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya memprioritaskan pembinaan langsung terhadap pelaku wisata lokal melalui program sertifikasi dan pelatihan teknis.

“Kami memberikan berbagai jenis sertifikasi, termasuk untuk pelaku usaha pariwisata serta sertifikasi layak higienis yang menjadi syarat wajib dalam proses peningkatan izin usaha,” ungkap Ridha.

Menurutnya, kebersihan dan keamanan layanan menjadi syarat utama dalam pengelolaan wisata. Standar itu harus dimiliki oleh siapa pun yang terlibat dalam sektor pariwisata, baik operator, pengelola homestay, maupun pemandu.

“Kalau ingin berkembang dan dipercaya wisatawan, tidak cukup hanya menjual keindahan alam. SDM dan tata kelola juga harus mumpuni,” tegasnya.

Selain sertifikasi, Dispar Kukar juga rutin menggelar pelatihan kepada pemandu wisata agar mereka mampu memberikan pelayanan terbaik, terutama di kawasan wisata berbasis ekowisata yang kini menjadi andalan Kukar.

“Kami mendampingi Pokdarwis dalam pengelolaan homestay agar sesuai standar internasional. Pelatihannya bertahap dan menyesuaikan kemampuan masing-masing desa,” jelasnya.

Tiga desa yang menjadi fokus utama pengembangan ekowisata saat ini adalah Desa Pela, Tanjung Tamakno, dan Muara Enggelam. Ketiganya menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan dan mulai menarik wisatawan luar daerah.

Tak hanya itu, Dispar Kukar juga memberi perhatian khusus kepada Desa Bangun Rejo dan Desa Kersik. Di sisi lain, Desa Bhuana Jaya tengah disiapkan sebagai destinasi baru yang potensial dalam jangka panjang.

Salah satu hasil konkret dari program ini adalah terbentuknya kelompok Pokdarwis baru di Desa Sanggulan, yang kini sudah memiliki paket wisata siap dipasarkan.

“Kami identifikasi potensi, bantu pembentukan kelembagaan, dan bimbing promosi. Tapi tentu semua melalui seleksi ketat,” ucap Ridha.

Dispar Kukar mewajibkan pengajuan proposal program dilakukan satu tahun sebelumnya, untuk memastikan bantuan diberikan secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Kami memverifikasi proposal yang masuk berdasarkan kelembagaan kelompok, kesesuaian program, dan kondisi fisik objek wisata yang akan dikembangkan,” tambahnya.

Verifikasi ini dilakukan agar pengembangan destinasi dilakukan secara bertahap, terukur, dan tepat sasaran. Ridha mengatakan, semua langkah ini untuk memastikan bahwa setiap bantuan bisa memberi dampak nyata.

Ia menyebut, kualitas pariwisata Kukar sangat bergantung pada kemampuan masyarakat lokal dalam memahami peran mereka sebagai penggerak utama.

“Fokus kami adalah pengembangan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat. Mereka harus jadi aktor utama dalam pembangunan wisata,” katanya.

Menurut Ridha, orientasi pariwisata Kukar tak lagi sekadar mengejar jumlah kunjungan, tetapi juga bagaimana menciptakan pengalaman yang nyaman, berkesan, dan memenuhi standar internasional.

Dengan ekosistem wisata yang ditopang oleh SDM kompeten dan tata kelola profesional, Kukar berambisi menjadi destinasi unggulan di Kalimantan Timur. (adv/dispar kukar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *