ayobaca.co, TANGERANG – Komitmen untuk mewujudkan kemandirian energi nasional kembali diperkuat. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara langsung menyaksikan penandatanganan lima nota kesepahaman strategis antara PLN Group dan sejumlah perusahaan migas dalam dan luar negeri di ajang The 49th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, yang digelar di ICE BSD, Tangerang.
Penandatanganan ini menjadi wujud nyata optimalisasi sumber daya gas domestik guna mendukung agenda besar transisi energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyoroti potensi besar gas bumi yang dimiliki Indonesia dan pentingnya untuk dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita menghabiskan hampir 40 miliar dolar per tahun untuk impor energi, padahal kita punya sumber daya gas yang sangat besar. Dana sebesar itu seharusnya bisa diarahkan untuk pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan,” tegasnya, Rabu (28/5/2025).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengapresiasi kehadiran Presiden dalam ajang energi ini. Ia menilai hal tersebut memberi motivasi besar bagi pemerintah dan kontraktor migas untuk mempercepat pencapaian target lifting minyak nasional.
“Target kita 900 ribu hingga 1 juta barel per hari. Dukungan Presiden menjadi dorongan besar,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong transformasi menuju swasembada energi dengan memperluas pemanfaatan gas domestik untuk pembangkit listrik.
“Fokus kami adalah mengurangi impor dan memperkuat pasokan domestik. Ini bukan hanya soal ketahanan energi, tapi juga membuka peluang ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja,” kata Darmawan.
Lima Kolaborasi Energi Strategis
Dalam momentum ini, PLN Group meneken lima kesepakatan strategis dengan berbagai pelaku industri migas, yaitu : PLN (Persero) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kontraktor Masela PSC (INPEX Masela Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Masela, dan Petronas Masela Sdn. Bhd.) untuk pemanfaatan LNG dari proyek Abadi LNG.
PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani beberapa kesepakatan penting :
1. Pasokan gas sebesar 12 MMSCFD dari PT Pertamina EP untuk Pembangkit Muara Tawar.
2. Amandemen dan novasi perjanjian jual beli gas (PJBG) untuk pasokan 5 MMSCFD ke Pembangkit Tanjung Batu.
3. Kesepakatan pasokan 36 BBTUD dari Pertamina/KKKS East Kalimantan ke Pembangkit Tanjung Batu dan Bontang.
4. Pasokan gas 0,4 BBTUD dari PT Imbang Tata Alam untuk pembangkit di Riau.
Langkah ini memperkuat posisi PLN sebagai motor utama dalam membangun ekosistem energi nasional yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan. (*)