PT Borneo Emas Hitam Tegaskan Komitmen Keselamatan Kerja di Site Loa Tebu

ayobaca.co, Kutai Kartanegara – PT. Borneo Emas Hitam terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan standar keselamatan kerja tinggi di area tambang Site Loa Tebu, sebagaimana tercermin dalam laporan evaluasi bulanan Departemen HSE.

Laporan tersebut memuat sejumlah langkah strategis dalam manajemen risiko, pengendalian kecelakaan, serta peningkatan kapasitas pekerja untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan juga secara aktif menjalankan inspeksi keselamatan, edukasi, hingga kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar.

“Kami menjunjung tinggi prinsip: datang sehat, kerja aman, pulang selamat. Itu bukan slogan semata, tapi menjadi budaya kerja di seluruh lini operasional,” ujar Zaki Wardana General Manager, PT Borneo Emas Hitam pada Selasa (8/7/2025).

Dalam aspek regulasi, perusahaan beroperasi dengan mengacu pada berbagai peraturan nasional seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3, serta Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 yang membagi keselamatan pertambangan dalam empat pilar utama: keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen pertambangan.

“Kami menekankan pada identifikasi bahaya secara rutin, evaluasi risiko, serta komunikasi dan konsultasi terbuka antar departemen,” jelasnya lagi.

Data perusahaan mencatat jumlah karyawan sebanyak 209 orang, terdiri dari 178 pekerja lokal dan 31 non-lokal. Pekerja lokal mendominasi bagian operasional, sedangkan non-lokal terbagi merata di lini foreman, administrasi, dan operasional.

“Karyawan lokal mencapai 81 persen. Ini menjadi bukti keberpihakan perusahaan terhadap pemberdayaan tenaga kerja setempat,” terangnya.

Untuk mendukung operasional, perusahaan mengoperasikan 51 unit alat berat yang mencakup alat gali, hauler, loader, kendaraan ringan, hingga alat pendukung jalan. Seluruh alat tersebut diawasi secara ketat melalui inspeksi berkala demi meminimalisir potensi bahaya.

“Inspeksi dilakukan harian di area workshop, loading point, dan dumping area. Jika ditemukan potensi bahaya, kami tindaklanjuti segera,” tambahnya.

Kegiatan lain yang rutin dilakukan antara lain Safety Talk & P5M sebelum bekerja, induksi bagi karyawan baru, hingga pelatihan tanggap darurat dan investigasi kecelakaan. Selain itu, PT. Borneo Emas Hitam juga melaksanakan program CSR seperti perbaikan jalan dan normalisasi parit di sekitar lokasi tambang.

“Kami ingin tambang tak hanya memberi manfaat ekonomi, tapi juga sosial. Kolaborasi dengan warga penting agar keberadaan kami diterima dan membawa dampak positif,” ungkapnya

Keseluruhan langkah ini merupakan implementasi nyata sistem manajemen keselamatan pertambangan (SMKP Minerba) yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja tanpa insiden dan mendorong produktivitas karyawan.

“Keselamatan bukan hanya tugas bagian HSE, tapi tanggung jawab semua pihak. Budaya kerja selamat hanya akan tercipta jika seluruh karyawan sadar dan terlibat aktif,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *