ayobaca.co, Kukar – Titis Tunjung Sari, pemilik Shaza Home, berhasil mengubah kecintaannya terhadap tanaman dan hewan peliharaan menjadi bisnis yang menguntungkan. Bermula dari hobi pribadi, kini usaha bibit tanaman dan hewan ternaknya semakin dikenal luas, berkat antusiasme teman-teman di media sosial yang menginspirasi Titis untuk mengembangkan hobinya menjadi peluang bisnis nyata.
Shaza Home menawarkan bibit tanaman dan hewan ternak berkualitas tinggi, yang kini menjadi pilihan banyak pembeli di Tenggarong. Titis, yang awalnya hanya berbagi koleksi pribadinya di media sosial, kini mulai menjual produk-produk tersebut dengan serius. Usahanya semakin berkembang pesat berkat pemasaran yang intensif baik melalui platform digital maupun dengan keikutsertaan dalam acara seperti Car Free Day (CFD).
“Kami fokus menjaga kualitas bibit yang kami jual agar bisa bersaing dan memberikan hasil terbaik bagi konsumen,” ujar Titis dengan bangga.
Menurutnya, produk yang ditawarkan Shaza Home bukan hanya berkualitas, tetapi juga cocok untuk para petani dan peternak pemula yang ingin mencoba bertani atau beternak di skala rumah tangga. Harga yang bersaing membuat usaha ini semakin menarik di kalangan masyarakat.
Keunggulan lainnya, produk dari Shaza Home tidak hanya diminati oleh pembeli lokal, tetapi juga menarik banyak pesanan dari luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa usaha kecil yang dikelola dengan serius ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Menghadapi Tantangan dan Mencari Dukungan
Namun, di balik kesuksesan tersebut, Titis mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapinya, salah satunya adalah kurangnya pengakuan terhadap usaha yang ia jalankan. Ia berharap, bisnis yang telah terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat ini bisa mendapat dukungan yang lebih besar, terutama dari pihak berwenang.
“Kami berharap usaha seperti Shaza Home diakui sebagai bagian dari UMKM dan mendapat fasilitas yang lebih mendukung,” tambah Titis.
Dia juga menyampaikan bahwa bisnis bibit hewan ternak, seperti ayam dan bebek, memiliki prospek cerah, terutama karena permintaan terhadap produk pangan seperti telur dan daging yang terus stabil.
Sebagai contoh, Titis menuturkan bahwa dengan hanya memelihara 10 ekor ayam di rumah, seseorang dapat menikmati panen telur harian dalam waktu tujuh bulan. Ini menunjukkan bagaimana usaha skala kecil pun bisa memberikan hasil yang signifikan jika dikelola dengan baik.
Masa Depan yang Cerah untuk Shaza Home
Melihat potensi yang ada, Titis berkomitmen untuk terus mengembangkan kualitas produk Shaza Home. Kedepannya, ia berharap dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang tertarik untuk memulai usaha pertanian atau peternakan di rumah.
“Kami ingin Shaza Home menjadi pilihan utama bagi siapa saja yang ingin belajar bertani atau beternak di rumah,” ujar Titis optimis.
Ia juga berencana untuk meningkatkan variasi produk agar lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar yang semakin berkembang. Dengan dedikasi dan kerja keras, Titis yakin bahwa Shaza Home akan terus berkembang dan menjadi pemain penting di pasar bibit tanaman dan ternak di Indonesia.
ADV/UMKM KUKAR