ayobaca.co, TENGGARONG – Kedai Putbel yang terletak di Jalan Stadion menjadi salah satu tempat kuliner khas di Tenggarong yang menyediakan beragam kue basah tradisional khas Kutai. Berbagai jenis kue seperti podang kentang, agar-agar busa, bingkak, hingga amparan tatak menjadi daya tarik utama kedai ini, terutama saat bulan Ramadan.
Harga kue yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu per potong. Pemilik Kedai Putbel, Ulfa, menjelaskan bahwa sebagian besar kue yang dijual merupakan hasil titipan dari para pembuat kue lokal di wilayah Tenggarong. Ulfa mengaku pada awalnya sempat membuat kue-kue tersebut sendiri, namun kini fokus menjual titipan karena alasan praktis.
“Awalnya saya mencoba membuat kue sendiri, tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga, akhirnya saya memilih untuk menjual kue titipan dari pembuat lokal saja,” ungkap Ulfa saat ditemui di kedainya.
Meski demikian, Ulfa tetap menyediakan beberapa menu andalannya seperti es teler dan putu Belanda, yang merupakan kreasi khasnya. Menurut Ulfa, keduanya memiliki penggemar setia karena rasa yang unik dan berbeda dari yang lain.
Podang kentang menjadi salah satu kue khas Kutai yang paling diminati pelanggan, terutama saat Ramadan. Teksturnya yang lembut dan rasa manis yang pas menjadikannya pilihan utama untuk berbuka puasa. Proses pembuatannya pun cukup menarik karena dipanggang dengan suhu sedang, yang membutuhkan ketelitian agar hasilnya sempurna.
“Podang kentang sangat digemari karena teksturnya lembut dan rasa manisnya tidak terlalu kuat. Ini membuatnya cocok untuk semua kalangan, termasuk anak-anak,” jelas Ulfa.
Selain podang kentang, agar-agar busa menjadi favorit pelanggan, khususnya anak-anak. Teksturnya yang lembut dan warna-warni menarik membuat kue ini selalu habis terjual, terutama saat sore hari menjelang berbuka puasa.
Kue bingkak, yang memiliki beberapa varian rasa seperti original, pandan, dan gula merah, juga tidak kalah populer. Kue ini dikenal dengan teksturnya yang kenyal dan aroma khasnya yang menggugah selera. Ulfa mengatakan bahwa bingkak sering menjadi pilihan pelanggan yang ingin mencoba cita rasa tradisional Kutai.
Dengan banyaknya variasi kue basah yang ditawarkan, Kedai Putbel tidak hanya menjadi tempat untuk mencicipi kuliner khas Kutai, tetapi juga mendukung para pembuat kue lokal untuk memasarkan produk mereka. Ulfa berharap, usaha ini dapat terus berkembang dan membantu melestarikan kuliner khas Kutai di masa mendatang.
ADV/UMKM KUKAR