ayobaca.co, Tenggarong – Kelurahan Panji, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) setelah ditemukan sembilan balita dengan berat badan di bawah standar melalui kegiatan sweeping rumah ke rumah
Program PMT ini bertujuan untuk mencegah kondisi balita tersebut semakin memburuk hingga mencapai kondisi stunting. Sebelumnya, tidak ada balita kurang gizi di Kelurahan Panji, namun hasil sweeping menunjukkan adanya balita yang tidak pernah dibawa ke Posyandu atau Puskesmas meskipun terdata dalam data kependudukan.
PMT yang disediakan berupa kudapan dengan kandungan gizi yang telah dihitung secara cermat oleh ahli gizi. “Selama satu bulan ke depan, kader PKK bersama Posyandu akan mendistribusikan makanan tambahan ini setiap hari ke rumah-rumah balita yang kurang gizi. Kami akan memantau pertumbuhan dan berat badan balita tersebut secara rutin,” ujar Isnaiah, Lurah Panji.
Pihak kelurahan berharap program ini dapat meningkatkan berat badan balita yang saat ini belum mencapai standar normal. Kudapan yang diberikan telah dipersiapkan oleh kader PKK yang telah menjalani pelatihan khusus dari Puskesmas setempat.
Stunting merupakan masalah serius di Indonesia, termasuk di Kukar. Berdasarkan data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kukar berhasil diturunkan dari 27,1 persen pada tahun 2022 menjadi 17,6 persen pada tahun 2023. Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya pemerintah daerah untuk menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi seperti PMT ini yang diharapkan dapat meningkatkan status gizi balita.
Isnaiah juga menekankan agar orang tua tidak beralasan tidak punya waktu untuk membawa anak ke Posyandu, karena layanan tersebut hanya dilakukan sebulan sekali dan sangat penting untuk kesehatan anak. “Harapan kami ke depannya, Kelurahan Panji bisa mencapai zero stunting dan semua balita memiliki berat badan yang sehat,” pungkasnya. (GT)
