ayobaca.co, Kutai Kartanegara – Sasana Vila Kaning Park yang berlokasi di Jalan Syaukani Hasan Rais, Kelurahan Maluhu, tengah disiapkan sebagai kawasan wisata edukatif terpadu yang mengusung konsep sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha.
Rencana pengembangan kawasan ini diproyeksikan mulai berjalan pada awal tahun 2026, dengan konsep yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan, serta pemanfaatan ruang untuk aktivitas sosial, budaya, hingga ekonomi lokal.
Pengelola Sasana Vila Kaning Park, Bayu Surya Gandamana, menyebutkan bahwa pihaknya telah merancang masterplan terintegrasi guna menjadikan kawasan ini sebagai pusat pembelajaran sekaligus wisata alam yang produktif.
“Kami telah menyusun masterplannya, sehingga nantinya tempat ini akan menjadi wisata baru dengan menyuguhkan pemandangan asri dan para pengunjung juga sekaligus dapat belajar tentang peternakan dan pertanian,” jelas Bayu pada Minggu 1 Juni 2025.
Ia menambahkan bahwa luas lahan mencapai 40 hektar, yang di dalamnya akan terdapat 15 unit villa, sebuah aula besar, kolam pemancingan, jogging track, kandang peternakan, helipad, lapangan tembak, serta sawah seluas 10 hektar. Selain itu, tersedia juga kebun durian, sawit, dan pohon jati yang ditanam dengan sistem tumpangsari.
Bayu berharap keberadaan Vila Kaning Park bisa menjadi pemantik semangat masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal, khususnya bagi pelajar, komunitas tani, dan keluarga yang ingin berwisata sambil belajar.
Sementara itu, Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, juga turut mendorong pemanfaatan potensi kawasan ini sebagai ruang publik dan sarana pengembangan kegiatan sosial masyarakat berbasis alam terbuka.
“Potensi di sini sangat bagus. Udaranya segar, nuansa alamnya juga mendukung. Ini bisa dikembangkan untuk event jalan santai atau Zumba yang melibatkan masyarakat luas,” katanya.
Tri Joko menilai bahwa kehadiran fasilitas seperti ini penting untuk menciptakan ruang-ruang produktif dan sehat di tengah masyarakat yang membutuhkan tempat beraktivitas sekaligus rekreasi.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi antar elemen seperti pemerintah kelurahan, media, pelaku usaha, dan masyarakat perlu dijaga untuk mewujudkan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan dan bermanfaat secara ekonomi.
“Saya berharap kegiatan semacam ini dapat mempererat sinergi antara masyarakat, pemerintah kelurahan, media, dan pelaku usaha,” ujarnya.
Tri Joko membuka wacana kegiatan rutin seperti bazar UMKM, pelatihan berkebun, dan penyuluhan peternakan yang bisa dikolaborasikan dengan kelompok warga dan sekolah-sekolah di sekitar wilayah tersebut.
Dengan konsep wisata edukatif berbasis komunitas dan dukungan lintas sektor, Sasana Vila Kaning Park diharapkan mampu menjadi wajah baru wisata lokal di Tenggarong sekaligus pendorong ekonomi mikro berbasis potensi alam. (*)