Search
Close this search box.

Pemkab Kukar Fasilitasi 145 Pedagang UMKM di Simpang Odah Etam Ketika Malam

CFD Malam

ayobaca.co, Kutai Kartanegara– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) terus mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. Setiap malam Minggu, sekitar 145 pedagang dari berbagai sektor usaha diberi tempat untuk berjualan di Simpang Odah Etam, Tenggarong, sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memberikan ruang bagi pelaku UMKM.

Lokasi ini telah menjadi pusat kegiatan yang ramai pada setiap malam Minggu. Para pedagang yang terdaftar dalam program pemerintah diberikan fasilitas tempat berjualan yang layak, termasuk tenda dan grobak. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenal lebih dekat produk-produk lokal serta mendukung perekonomian daerah.

Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro di Diskop UKM Kabupaten Kutai Kartanegara, menjelaskan bahwa pemerintah daerah menampung para pelaku UMKM dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

“Kami menampung sekitar 145 pedagang setiap malam Minggu di Simpang Odah Etam. Kami fasilitasi dengan tenda dan grobak untuk memastikan mereka dapat berjualan dengan nyaman dan tertata dengan baik,” ujarnya.

Dengan menyediakan fasilitas berjualan yang layak, Diskop UKM berharap para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membeli produk lokal yang bervariasi, mulai dari makanan hingga barang-barang kerajinan.

Tujuan Meningkatkan Perekonomian Lokal
Program pemberian fasilitas berjualan di Simpang Odah Etam ini bukan hanya bertujuan untuk mendukung pelaku UMKM, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian di Kutai Kartanegara. Setiap malam Minggu, ribuan pengunjung datang untuk menikmati suasana CFD dan berbelanja produk-produk yang dijajakan oleh pedagang UMKM.

“Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat yang mungkin belum mengenalnya. Para pedagang dapat langsung berinteraksi dengan pengunjung dan mendapatkan feedback yang berguna untuk pengembangan produk mereka.”jelasnya.

Dengan begitu, diharapkan kualitas produk UMKM semakin meningkat dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berencana untuk memperluas program ini dengan mengundang lebih banyak pedagang serta memberikan pelatihan-pelatihan terkait pemasaran produk, pengelolaan usaha, dan sistem pembayaran yang efisien. “Kami berharap pedagang-pedagang UMKM ini dapat memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka lebih luas lagi,” tambah Fathul.

Mendukung UMKM Melalui Pelatihan dan Digitalisasi
Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM, Diskop UKM juga memberikan pelatihan terkait manajemen usaha, termasuk pelatihan pemasaran digital. Melalui pelatihan ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien menggunakan teknologi.

“Pelatihan tentang digital marketing akan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM. Selain berjualan di CFD atau pasar tradisional, mereka juga bisa memperluas jangkauan pasar melalui platform digital,” jelas Fathul.

Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM Kutai Kartanegara, baik di tingkat lokal maupun regional. Dengan demikian, pelaku UMKM akan memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha dan memasarkan produk mereka dengan lebih profesional.

CFD Sebagai Ajang Promosi Produk Lokal
Setiap acara Car Free Day di Simpang Odah Etam menjadi ajang promosi bagi produk-produk lokal yang dijual oleh para pelaku UMKM. Banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk berolahraga, tetapi juga untuk membeli makanan, kerajinan, dan produk lainnya yang hanya dapat ditemukan di daerah tersebut. Hal ini membuat CFD menjadi acara yang sangat dinanti oleh masyarakat setiap minggu.

“Kami senang bisa berjualan di CFD karena selain mendapatkan pelanggan baru, kami juga bisa belajar langsung dari konsumen mengenai produk kami. Ini sangat berharga untuk perkembangan usaha kami,” kata seorang pedagang kerajinan lokal yang mengikuti CFD.

Bagi masyarakat, CFD bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga kesempatan untuk mendukung UMKM lokal. Banyak pengunjung yang memilih membeli produk UMKM karena harganya yang terjangkau dan kualitasnya yang terus meningkat. Dengan semakin banyaknya produk lokal yang tersedia, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mendukung ekonomi lokal.

Komitmen Pemerintah Terhadap UMKM
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan UMKM. Program seperti ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, baik dari segi peningkatan perekonomian, lapangan pekerjaan, maupun keberagaman produk yang tersedia di pasar.

“UMKM adalah pilar utama dalam perekonomian daerah. Oleh karena itu, kami akan terus memberikan dukungan penuh kepada pelaku UMKM agar mereka dapat berkembang dengan baik dan sukses,” tutup Fathul.

Dengan adanya berbagai program dan fasilitas yang disediakan pemerintah, UMKM di Kutai Kartanegara dapat tumbuh dengan lebih baik dan siap bersaing di pasar yang lebih luas. Program ini juga menjadi contoh bagaimana pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan pelaku UMKM untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih sehat dan berkelanjutan.
ADV/UMKM KUKAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *