ayobaca.co, Tenggarong – Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2025 resmi dimulai di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dengan gelaran Kirab Budaya yang berlangsung semarak dan penuh warna pada Sabtu (19/7/2025), kegiatan pembuka ini mengambil garis finis di depan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Tenggarong.
Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kukar, Kirab Budaya melibatkan puluhan peserta dari berbagai penjuru Tanah Air. Tercatat, 8 provinsi, 9 kabupaten, 19 kecamatan, 12 paguyuban, dan 15 kelompok seni turut ambil bagian, menampilkan keragaman budaya melalui kostum adat, tarian tradisional, hingga atraksi seni yang memikat.
Sejumlah tokoh hadir dalam pembukaan acara, termasuk perwakilan Kesultanan Kutai, Wakil Ketua II DPRD Kukar Junadi, Dandim 0906 Kukar, Kapolres Kukar, Kajari Kukar, Camat Tenggarong, serta Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar. Delegasi dari tujuh provinsi, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat umum juga turut memeriahkan kegiatan.
Asisten III Setkab Kukar, Dafip Haryanto, mewakili Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, secara resmi membuka Kirab Budaya sekaligus KFBN 2025.
“Festival ini merupakan wujud nyata komitmen kita dalam melestarikan dan mengangkat kekayaan budaya lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa,” ujarnya.
Aulia menegaskan bahwa Kirab Budaya bukan sekadar parade kostum, melainkan perjalanan simbolik yang menyambungkan generasi kini dengan jejak sejarah Nusantara.
“Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah membawa cerita, warna, dan iramanya sendiri. Dan hari ini, semua itu berpadu dalam satu harmoni di Bumi Kutai Kartanegara,” imbuhnya.
Festival ini juga dipandang sebagai momentum strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, memperkuat sektor pariwisata dan UMKM, serta memberdayakan komunitas seni dan adat.
Kirab Budaya 2025 berlangsung meriah, menampilkan tari massal, pertunjukan seni dari berbagai sanggar, dan partisipasi aktif komunitas lokal. Festival ini akan berlangsung selama lima hari, dari 19 hingga 23 Juli 2025, dengan rangkaian acara seperti pertunjukan seni, pameran budaya, lokakarya, hingga dialog kebudayaan.
Salah satu peserta, Wahono, Wakil Sekretaris Paguyuban Ikawangi asal Maluhu, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan KFBN tahun ini, meski mencatat penurunan jumlah peserta dibanding tahun sebelumnya, ia menilai keseluruhan acara tetap berlangsung baik.
“Secara umum sudah cukup bagus, tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah peserta terasa lebih sedikit. Harapannya ke depan bisa lebih meriah, karena Kukar punya kekayaan budaya yang luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, KFBN bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah penting untuk mempromosikan budaya lokal ke tingkat nasional bahkan internasional.
“Ini kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya kita ke dunia luar,” katanya lagi.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam melestarikan budaya bangsa, di tengah derasnya arus budaya asing yang mudah masuk melalui teknologi digital.
“Saya berharap generasi muda lebih mencintai budaya Indonesia, sekarang ini budaya luar mudah masuk lewat gadget. Maka dari itu, kegiatan seperti KFBN sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Nusantara, khususnya di Kukar,” pungkasnya.
Festival ini diharapkan menjadi ajang perekat silaturahmi antar daerah serta memperkokoh posisi Kukar sebagai pusat budaya di Kalimantan Timur dan gerbang peradaban Melayu Nusantara.
Penulis : Rahmiatul Daniansyah
Editor : Lutfi